Luhut optimistis, kebijakan hilirisasi akan berdampak cukup positif terhadap perekonomian nasional. Bahkan, diperkirakan pada 2028 nilai ekspor produk turunan nikel bisa tembus USD75 miliar atau setara Rp1.221 triliun.
"Tahun 2028 saya kira (ekspor nikel) bisa dekat USD75 miliar, karena kita sudah produksi kobalt, prekursor, katoda, sel baterai dan lain sebagainya," pungkasnya.
(NIA)