Diketahui bank sentral China menambah emas dalam cadangan devisanya. Pada Februari 2025, cadangan devisa emas China bernilai USD208,64 miliar, angka ini naik dari USD206,53 miliar pada Januari 2025.
Melansir Reuters (12/4), harga emas naik menyusul eskalasi perang dagang antara AS dan China, membuat investor mulai beralih pada aset-aset safe haven, utamanya emas. Investor memprediksi The Fed akan melanjutkan pemangkasan suku bunga pada Juni.
“Bank-bank sentral membeli emas, selama kita melihat arus masuk ke ETF dan lebih banyak risiko kebijakan moneter, ada banyak faktor pendorong utama yang akan terus mendorong kenaikan harga emas,” tutur COO Allegiance Gold Alex Ebkarian.
Konsumen di Indonesia juga diketahui mulai mengantre untuk beramai-ramai membeli emas beberapa waktu belakangan, menyusul kenaikan harga emas dalam waktu yang relatif singkat.
Catatan Okezone pada Jumat (11/4) menyebutkan konsumen telah mengantre untuk membeli emas di Pegadaian Bekasi sejak pagi, tetapi kehabisan stok di konter.
Itulah penjelasan singkat tentang persentase kenaikan harga emas.
(Nadya Kurnia)