sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PERSI Laporkan Peningkatan Keterisian Tempat Tidur di RS Rujukan Covid-19 

Economics editor Binti Mufarida
20/05/2021 17:03 WIB
PERSI melaporkan saat ini terjadi kenaikan angka Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di RS rujukan di sejumlah provinsi.
MNC Media
MNC Media

IDXChannel--Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) melaporkan saat ini terjadi kenaikan angka Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di sejumlah provinsi di Indonesia.

Sementara itu, Sekjen Perhimpunan RS Indonesia (PERSI), dr. Lia G. Partakusuma mengungkapkan sempat terjadi penurunan BOR di sejumlah RS rujukan Covid-19. “Jadi sebagai informasi, jumlah rumah sakit di Indonesia 3.034 dan hampir 1.000 itu punya SK ditunjuk sebagai Rumah Sakit Covid ya,” dialog secara virtual, Kamis (20/5/2021).

“Nah diantara yang ditunjuk ini, memang saat ini kalau dalam laporan seluruh Rumah Sakit tersebut yang ada itu BOR kurang lebih memang masih sekitar 30% atau di bawah 30%,” paparnya.

Namun, kata Lia, saat ini jika dilihat angka per provinsi menunjukkan angka peningkatan yang signifikan khususnya di Aceh dan juga Sulawesi Barat. “Tetapi, kita lihat per provinsi itu sudah ada beberapa provinsi yang memang menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan gitu. Ada beberapa provinsi yang naik itu lebih dari 50% yaitu Provinsi Aceh dan Sulawesi Barat, ini mereka bisa naik bahkan di Aceh itu lebih dari 100% kenaikan pasien Covid-nya.”

“Kemudian ada juga yang di bawah 25 sampai 50% itu Sumatera Utara, Kalimantan Barat dan Riau. Serta yang 10-24% Babel, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jambi. Yang lain itu ada peningkatan seperti Bengkulu, Sumsel dan Jogja, tapi masih di bawah 10%,” kata Lia.

Lia pun mengatakan 5% dari orang yang terpapar Covid-19 membutuhkan perawatan. “Nah artinya, setiap jumlah kenaikan kita tahu bahwa dari 100% pasien Covid, itu 80% rata-rata ya kalau apa yang yang lalu dari data yang lalu dapat dipastikan tanpa gejala, memang tidak membutuhkan perawatan. Tetapi 20% itu pada umumnya ada gejala ringan, sedang, mau ke berat. Dan 5% diantaranya itu membutuhkan perawatan yang khusus.”

“Jadi artinya kalau makin banyak jumlah hasil yang positif, bisa dipastikan jumlah orang yang harus dirawat semestinya juga naik. Jadi ini merupakan indikator,” kata Lia.  

Bahkan, kata Lia, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi terkait potensi lonjakan kasus Covid-19 apalagi pasca libur panjang Lebaran. “Kami memang sudah sekarang ini hampir tiap minggu, kami rumah sakit ini dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan untuk diberikan informasi mengenai kesiapan atau kesiapsiagaan yang harus kita tunjukan gitu dan kita siapkan.”

“Beberapa waktu yang lalu kan sudah mulai turun ya, sehingga tempat tidur yang semula kita memang sudah peruntukan ada beberapa yang sudah kita putar kembali menjadi non Covid,” paparnya. 

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement