Dia mencontohkan, beberapa kasus yang terjadi sebelumnya, seperti pada 2010. Kala itu, terjadi distorsi kualitas bahan pompa bahan bakar kendaraan dari produsen yang merugikan konsumen. Lalu ada kasus BBM solar di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
"Jadi lubricity BBM turun sehingga banyak pompa bahan bakar yang rusak,” ujar Tri.
Masalah lain adalah impor BBM Premium yang menimbulkan kerusakan busi dan klep untuk mobil dan sepeda motor. Kasus ini terjadi di Bali, Makasar, Jember.
“Setelah diinvestigasi, ternyata BBM yang impor itu memakai aditif peningkat oktan berbasis mangaan,” kata dia.