sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pertamina Gandeng Astra Argo (AALI) hingga Perusahaan Jepang untuk Tekan Emisi Karbon

Economics editor Febrina Ratna
30/08/2022 17:46 WIB
Pertamina kerja sama dengan perusahaan nasional dan internasional untuk mewujudkan transisi energi bersih hingga turunkan emisi karbon.
Pertamina Gandeng Astra Argo (AALI) hingga Perusahaan Jepang untuk Tekan Emisi Karbon. (Foto: MNC Media)
Pertamina Gandeng Astra Argo (AALI) hingga Perusahaan Jepang untuk Tekan Emisi Karbon. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) menjajaki kerja sama dengan beberapa perusahaan nasional dan internasional dalam bidang transisi energi. Kerja sama itu merupakan wujud komitmen Pertamina dalam mendukung program transisi energi bersih dan target penurun emisi 29% pada 2030.

Ada beberapa kerja sama yang dilakukan Pertamina dengan beberapa perusahaan multinasional yang dilakukan di Nusa Dua, Bali, Senin (29/8/2022). Kerja sama ini dihadiri langsung oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Dalam sambutannya, Arifin mengaku senang dengan adanya kemitraan dan kolaborasi yang terbentuk di bawah payung pertemuan internasional B20 ini. Dia mengatakan, tantangan dengan penerapan teknologi rendah karbon harus ditangani bersama antara negara maju dan negara berkembang.

“Saya mendorong lebih banyak kemitraan global tidak hanya antara sektor swasta, tetapi juga dengan sektor publik untuk mempercepat implementasi. Kami berharap kemitraan hari ini dapat mendorong lebih banyak aksi bisnis melalui kerja sama kolaboratif antara sektor publik dan swasta,” kata Arifin dalam keterangan tertulis, Senin (30/8/2022).

Beberapa kerja sama yang dilakukan yakni, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Astra Agro Lestari Tbk tentang ‘Kerja Sama dalam Potensi Hubungan Bisnis dan Pertukaran Data untuk Pengembangan Proyek-Proyek Rendah Emisi’.

Kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan proyek rendah emisi dengan utilisasi limbah kelapa sawit (empty fruit bunch dan palm oil mill effluent) untuk menjadi produk Bioethanol dan Biomethane yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti (substitusi) bahan bakar fosil dan mendukung kemandirian energi nasional.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement