IDXChannel – Pertamina menghasilkan USD14,5 juta atau sekitar Rp217 miliar dari produk inovasi yang dikomersialisasikan melalui fungsi Research & Technology Innovation (RTI).
Pertamina juga telah menghasilkan optimisasi biaya (cost optimization) sebesar USD4,6 juta melalui pendanaan (grant) hasil kolaborasi bersama dengan mitra, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hal ini terungkap pada acara RTI Collaboration Day yang berlangsung di Ballroom Grha Pertamina, Kamis, 22 Juni 2023.
RTI Collaboration Day adalah ajang untuk memperkenalkan beberapa hasil riset RTI yang telah berhasil menciptakan produk yang siap dikomersialkan dan membuka peluang kolaborasi dan kerjasama riset menuju komersialisasi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Pertamina di era transisi yakni menyeimbangkan antara Energy Security, Energy Sustainability dan Energy Affordability.
Ketiga kondisi ini menuntut penerapan bisnis hijau, namun di sisi lain tetap harus bisa menjaga ketahanan energi dan menyediakan energi secara terjangkau bagi masyarakat.
“Ini tentu menjadi tantangan dan RTI telah menjalankan fungsinya untuk melakukan riset dan inovasi, termasuk berbagai program untuk mengurangi karbon emisi dari internal operation kita,” ungkap Nicke, Jumat (23/6/2023).
Menurutnya, Pertamina berkomitmen untuk terus berinovasi dengan telah diraihnya 49 paten. Bahkan, saat ini ada sekitar 200 produk inovasi yang masih digarap untuk mendukung ketahanan energi.
"Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah terkait hilirisasi. Dengan inovasi ini Pertamina bisa melakukan hilirisasi crude to chemical, dimana tentu akan mengurangi impor produk petrokimia sehingga diharapakan berkontribusi pada neraca perdagangan nasional,” ungkap Nicke.