Karenanya, langkah inovasi yang ditempuh manajemen PIS dengan membuka kantor cabang di Dubai untuk menggarap wilayah operasional Timur Tengah (Middle East) dinilai sebagai terobosan yang visioner.
Dampaknya, baru setengah tahun beroperasi, PIS ME telah sukses menggaet tiga klien global dengan empat kontrak kerja sama senilai total Rp740,15 miliar.
Lewat kerja sama tersebut, PIS juga sekaligus memperluas coverage rute yang digarap di perairan internasional, seperti Chile (Amerika Selatan), Puerto Rico (amerika Serikat), Republik Dominika (Karibia), Tanzania, Polandia dan Portugal.
Meski demikian, CEO PIS, Yoki Firnandi, menegaskan bahwa agresifitas dalam melakukan ekspansi tersebut tidak membuat PIS melupakan penguasaannya atas pasar Asia Tenggara, yang dinilai juga terus berkembang pesat dan semakin menjanjikan.
Menurut Yoki, permintaan di pasar Asia Tenggara pasca berakhirnya pandemi COVID-19 juga menunjukkan tren yang menggembirakan, terutama untuk komoditas minyak.