"Sebenernya kalau dari sisi teknologi kita sudah siap, teman-teman riset kita bahkan cukup yakin kalau secara teknologi wise, sehingga murni (isunya) soal feedstock (pasokan) saja. Kalau kita dapat keberlanjutan bahan baku yang cukup meyakinkan, saya rasa kita sudah siap. Pasar pun sudah ada," katanya.
Selain mengumpulkan minyak jelantah dari masyarakat, Wisnu juga mengungkapkan, Pertamina bisa membelinya dari para eksportir yang selama ini mengekspor minyak jelantah. Dia berharap rencana ini dapat dieksekusi karena minyak jelantah paling ideal untuk diolah sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
"Memang yang paling ideal sih jelantah, diterima banget oleh CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation), dan dari sisi ketersediaan juga sebetulnya paling oke," katanya.
(Rahmat Fiansyah)