Karena itu, dukungan finansial dari institusi pendanaan Belanda menjadi krusial agar fase awal tersebut dapat berjalan efektif dan memberikan hasil yang dapat ditindaklanjuti.
Selain itu, pendanaan yang direncanakan akan berupa gabungan antara grant (hibah) dan skema green financing dengan bunga rendah, untuk memastikan proyek memiliki landasan finansial yang kuat sambil meminimalkan beban utang di fase awal.
CEO Pertamina NRE John Anis menyatakan, kerja sama ini merefleksikan meningkatnya kepercayaan global terhadap potensi energi terbarukan di Indonesia.
“Penandatanganan LOI ini merupakan langkah penting dan bentuk komitmen kami dalam mendorong pengembangan energi bersih berbasis potensi lokal. Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan EBT, dan melalui kolaborasi dengan Invest International, kami dapat mendorong proyek-proyek hijau menuju tahap yang semakin komersial dan kompetitif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/11/2025).