Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,85° LS ; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 Km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km.
Sejumlah wilayah yang merasakan gempa ini dirasakan dengan Skala (MMI) II - III di Karangkates, II-III Nganjuk, II - III Malang, III-IV Sleman, III - IV Yogyakarta, III-IV Bantul, III-IV Kulon Progo, II - III Pacitan, II - III Trenggalek, II-III Magelang, II-III Kediri, II-III Blitar, II-III Cilacap, II-III Banyumas, II-III Surakarta, II-III Sukoharjo, II-III Klaten, II-III Wonosobo, II-III Banjarnegara, II-III Purwokerto, II-III Tasikmalaya, II-III Madiun.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa gempa ini berada di zona megathrust. Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust),” ujar Daryono dalam keterangan resminya, Senin (26/8/2024).
Daryono memastikan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga Senin (26/8/2024) pukul 20.20 WIB , hasil pantauan BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ).
(Febrina Ratna)