Pada hari kedua penyelenggaraan EBTKE ConEx, penandatanganan kerja sama kembali dilakukan oleh Pertamina Grup sebanyak 4 MoU. Prosesi penandatanganan turut disaksikan oleh Wakil Menteri I Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pahala Nugraha Mansury.
Pertamina NRE menandatangani 1 MoU Kerja sama Pengembangan Bisnis Rendah Emisi dan EBT dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Sedangkan PT Pertamina Geothermal Energy melaksanakan penandatanganan 1 MoU dengan PT Schlumberger Geophysics Nusantara, terkait Enhancing Steam Recovery PGE Working Area 40 MW.
Sementara Fungsi Research Technology and Innovation Pertamina melaksanakan penandatanganan 2 MoU terdiri atas studi penangkapan dan pemanfaatan CO2 di Kilang Balikpapan dengan AirLiquide dan Carbon Capture Utilization and Storage di Area Donggi Matindok bersama dengan Jogmec, Mitsubishi, Panca Amara Utama dan Yayasan LAPI IT.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan seluruh kerja sama yang dibangun Pertamina dalam event EBTKE ConEx adalah aksi nyata perusahaan untuk konsisten mengembangkan bisnis EBT juga program dekarbonisasi.
“Pertamina terus berupaya menjadi pemimpin dan penggerak dalam transisi energi di Indonesia, dimulai dengan berbagai inisiasi bisnis EBT dan program dekarbonisasi. Baik yang dilakukan secara mandiri maupun bekerja sama dengan partner strategis,” jelas Fadjar dalam siaran pers, Sabtu (15/7/2023).
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(FRI)