Implementasi BBN telah diinisiasi Pertamina dengan menyediakan produk biodiesel untuk masyarakat sejak 2015. Dan saat ini perseroan juga mendukung pemerintah dengan mengembangkan bensin ramah lingkungan berbasis bioetanol.
Melalui proyek uji coba, tahun lalu Pertamina telah meluncurkan Pertamax Green 95 yang mencampur bensin dengan bioetanol 5 persen. Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina NRE, juga bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara akan menginisiasi Pembangunan pabrik bioetanol di Banyuwangi dengan kapasitas produksi 30 ribu KL per tahun.
Untuk geotermal, saat ini kapasitas terpasang mencapai 672 megawatt (MW). Setelah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada Februari 2023, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) agresif menangkap peluang untuk pengembangan geothermal dengan target kapasitas terpasang menjadi dua kali lipat pada 2029.
Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission pemerintah. Hal ini terlihat dari penurunan emisi yang sudah terealisasi pada periode 2020-2023 mencapai 8,5 juta ton setara CO2 atau menurun 34 persen dari cakupan satu dan dua.
"Sedangkan untuk cakupan tiga Pertamina berhasil menurunkan emisi sebesar 32,7 juta ton setara CO2 dari implementasi bahan bakar nabati pada tahun 2023," kata John.