Sementara itu, pelaksanaan pemilu juga berdampak cukup positif bagi konsumsi, pemerintah sendiri menganggarkan untuk pemilu di tahun 2024 itu Rp38,1 triliun totalnya dan akan berdampak langsung ke masyarakat maupun aktivitas dari perekonomian.
"Disisi lain ekspor karena kita melihat di 2023 dibandingkan dengan 2022 terkontraksi karena memang baseline yang sangat tinggi di 2022," ungkap Febrio.
Akan tetapi jika kita melihat ke 2024 dibandingkan 2023, ada performance untuk ekspor yang sudah terlihat normal, ini jadi sumber pertumbuhan juga bagi perekonomian Indonesia.
Secara sektoral manufaktur, pemerintah juga melihat peluang masih cukup besar terutama dengan hilirisasi yang akan terus berlanjut.
"Sementara disisi lain kita juga melihat sektor pariwisata dan pendukungnya seperti transportasi dan akomodasi di daerah pariwisata sudah menunjukkan resiliensi yang cukup kuat," pungkasnya.
(DES)