Faktor lainnya, menurut Andry, adalah belanja pemerintah yang masih lambat namun mulai pulih. Belanja pemerintah pusat, khususnya untuk program sosial, diproyeksikan meningkat pada kuartal II-2025.
Kemudian, pertumbuhan ekspor yang diproyeksi naik, didorong strategi front-loading (mempercepat pengiriman barang) menjelang penerapan tarif impor AS.
Perlu diketahui, data resmi PDB kuartal II-2025 dari Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan rilis pada Selasa (5/8/2025).
(NIA DEVIYANA)