Di sisi lain, dia menerangkan beberapa subsektor properti yang diprediksi prospektif. Di antaranya adalah rumah tapak (landed house), pergudangan modern, ritel, hotel, dan villa resor. Sementara untuk subsektor perkantoran dinilai masih stagnan dan apartemen strata cenderung melemah.
Syarifah menuturkan, dalam survey yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia, hal yang menjadi sorotan di tahun depan adalah daerah Jabodetabek masih menjadi kawasan yang prospektif untuk investasi sektor properti.
"Sedangkan wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) di posisi kedua. Bisnis e-commerce, pusat data, dan logistik juga dinilai memiliki daya ungkit positif terhadap pertumbuhan properti tahun depan," tandasnya. (NIA)