PGN juga turut menjalankan mandat pemerintah menjadikan LNG sebagai alternatif energi bagi pembangkit listrik di Indonesia bagian tengah dan timur. Menurut dia, ketepatan teknis harus direncanakan secara matang agar alokasi LNG sekitar 83 BBTUD dapat optimum penggunaannya.
Untuk bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia sebagai negara kepulauan, pengembangan beyond pipeline untuk distribusi LNG adalah keharusan. Demand LNG retail diperkirakan meningkat hingga 119 BBTUD dalam 10 tahun ke depan.
“Target ini cukup menantang dalam penyediaan infrastruktur LNG seperti isotank, microbulk, dan tabung VGL, serta mengutamakan skema logistik yang seefisien mungkin," jelas Heru.
Selain LNG, terobosan beyond pipeline PGN lainnya meliputi pengembangan Gaslink Cylinder CNG untuk UMKM, pengembangan carbon capture, utilization, and storage (CCUS) dengan PT Pupuk Iskandar Muda serta pengembangan biometana dan hidrogen.
"PGN terus menjalankan mandat untuk security supply, memanfaatkan teknologi dan inisiatif produk-produk energi bersih nasional, serta bersinergi dengan beberapa mitra dalam pengembangan produk maupun proyek," katanya.
(FRI)