sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PLN Digadang Mampu Pimpin Transisi Energi di Indonesia

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
31/10/2023 02:41 WIB
PLN mampu mengakselerasi penambahan energi terbarukan hingga sebesar 75 persen, atau setara 60 GW pada 2040.
PLN Digadang Mampu Pimpin Transisi Energi di Indonesia (foto: MNC Media)
PLN Digadang Mampu Pimpin Transisi Energi di Indonesia (foto: MNC Media)

 
IDXChannel - Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus dalam suplai energi listrik di Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) digadang dapat memimpin gelombang transisi energi di Indonesia.

"Saya mengapresiasi PLN yang telah menjadi garda terdepan dalam mengakselerasi transisi energi dengan menambah kapasitas EBT dalam jumlah besar, serta kolaborasi global yang sudah dilakukan," ujar Akademisi dan Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, Senin (30/10/2023).

Dalam hal transisi energi, menurut Fahmi, bisa terlihat saat PLN mengembangkan program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) atau akselerasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) guna menjawab tantangan mismatch antara lokasi sumber EBT berskala besar dengan pusat demand listrik. 
 
Dengan program tersebut, Fahmy menjelaskan, PLN mampu mengakselerasi penambahan energi terbarukan hingga sebesar 75 persen, atau setara 60 GW pada 2040.

Terinci PLN akan menambah PLTA dan Geothermal sebesar 32 GW serta menambah kapasitas pembangkit surya dan angin hingga sebesar 28 GW. 
 
Lebih lanjut, dikatakan Fahmy, PLN melakukan Green Enabling Super Grid yang dilengkapi dengan Smart Grid dan Flexible Generation.

"Dari situ, kita bisa lihat kinerja PLN makin memimpin transisi energi untuk menuju Net Zero Emissions 2060," tutur Fahmy.

Guna menunjang akselerasi tersebut, Fahmy menyebut PLN juga telah melakukan sejumlah kolaborasi baik di tingkat lokal, nasional maupun global.

Hal itu juga dilakukan untuk percepatan akses pendanaan hijau untuk agenda transisi energi di Indonesia," ungkap Fahmy.

Sebagai bukti, lanjut Fahmy, beberapa waktu lalu PLN berhasil melakukan kolaborasi global. Berbagai penandatanganan bilateral antara PLN dan mitra bisnis dari China pada Indonesia-China Business Forum (ICBF) di Beijing.

Selain itu, dengan International Eneegy Agency Fatih Birol di Prancis. 
 
Tak hanya itu, MoU dilakukan antara PLN dan Vice Chairman, President Sinosure, Sheng Hetai tentang percepatan akses pendanaan hijau untuk agenda transisi energi di Indonesia. 
 
Selanjutnya, PLN juga melakukan penandatanganan kesepakatan dengan pemimpin perusahaan listrik Thailand, Malaysia, Laos, serta perwakilan ASEAN Center for Energy untuk melakukan kolaborasi mewujudkan interkoneksi ASEAN Power Grid.
 
Penandatanganan MoU selanjutnya, dilakukan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan President of CDB Xiamen Branch, Zeng Liqing  di kantor pusat CDB, Beijing, China. 
 
Lainnya, juga dilakukan MoU antara PLN dengan State Grid Corporation of China (SGCC) serempak dengan perusahaan lain di hadapan Presiden RI Joko Widodo pada Indonesia-China Business Forum di Beijing.
 
"Dengan begitu, percepatan pertumbuhan dengan membangun kapasitas nasional guna menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta mengentaskan kemiskinan, akan segera terwujud bersamaan dengan terjaganya lingkungan," tegas Fahmy. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement