IDXChannel - Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang fokus dalam suplai energi listrik di Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) digadang dapat memimpin gelombang transisi energi di Indonesia.
"Saya mengapresiasi PLN yang telah menjadi garda terdepan dalam mengakselerasi transisi energi dengan menambah kapasitas EBT dalam jumlah besar, serta kolaborasi global yang sudah dilakukan," ujar Akademisi dan Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, Senin (30/10/2023).
Dalam hal transisi energi, menurut Fahmi, bisa terlihat saat PLN mengembangkan program Accelerated Renewable Energy Development (ARED) atau akselerasi pengembangan energi baru terbarukan (EBT) guna menjawab tantangan mismatch antara lokasi sumber EBT berskala besar dengan pusat demand listrik.
Dengan program tersebut, Fahmy menjelaskan, PLN mampu mengakselerasi penambahan energi terbarukan hingga sebesar 75 persen, atau setara 60 GW pada 2040.
Terinci PLN akan menambah PLTA dan Geothermal sebesar 32 GW serta menambah kapasitas pembangkit surya dan angin hingga sebesar 28 GW.
Lebih lanjut, dikatakan Fahmy, PLN melakukan Green Enabling Super Grid yang dilengkapi dengan Smart Grid dan Flexible Generation.
"Dari situ, kita bisa lihat kinerja PLN makin memimpin transisi energi untuk menuju Net Zero Emissions 2060," tutur Fahmy.