Dalam melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan, PLN merencanakan dua tahap yaitu masa transisi dan masa permanen. Pada masa transisi, perseroan memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun.
PLN sendiri telah mengakuisisi saham perusahaan pembangkit eksisting yang selama ini melistriki Blok Rokan, yaitu PLTG North Duri Cogen 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.
"Jangka pendek kami gunakan listrik dari pembangkit yang selama ini sudah pasok listrik ke Rokan sambil tiga tahun ini kami menyiapkan jaringan listrik untuk menghubungkan WK Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera," ujar Zulkifli.
Pada tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024. PLN akan melakukan interkoneksi sistem Blok Rokan dengan sistem kelistrikan Sumatera, dengan kapasitas 400 megawatt (MW).
PLN juga akan mengambil dari sistem Sumatera yang sudah cukup besar kesediaan dayanya dan sistemnya, baik di suplai dari sistem dari Selatan maupun Utara melalui sistem 275 KV dan akan menjadi 500 KV," katanya