Ia juga menambahkan Indonesia telah berkomitmen melalui Paris Agreement dan Pertemuan Glasgow bahwa Indonesia siap menuju Net Zero Emissions (NZE) di Tahun 2060. Salah satu program menuju NZE terus dikembangkan. Salah satunya cofiring, yaitu bagaimana sisa bahan bakar batu bara dikombinasikan bahan bakunya dengan pelet wood chips. Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air telah berhasil menggunakan bahan baku tersebut.
PLN telah siap menyambut masifnya penggunaan kendaraan listrik di Sumatera Utara dengan meresmikan SPKLU ke enam di Kota Binjai, maka total SPKLU yang ada di Sumatera Utara sebanyak 10 lokasi. Dalam waktu dekat SPKLU yang lainnya juga akan segera diresmikan. PLN juga sedang mengembangkan pola franchise dalam percepatan SPKLU ini.
“Banyak kelebihan menggunakan kendaraan listrik. Kendaraan listrik menghasilkan emisi karbon sebesar 1,2 kilogram, sedangkan kendaraan konvensional menghasilkan emisi karbon sebesar 2,4 kilogram. Tidak hanya itu pajak kendaraan listrik jauh lebih murah dan kendaraan listrik juga aman jika diterjang banjir. Dengan dilakukan peresmian SPKLU ini dapat menjadikan Binjai sebagai 'Green city'," pungkas Tonny.
Walikota Binjai mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah mendorong program pemerintah dalam percepatan ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah Kota Binjai mendukung PLN dalam membangun fasilitas SPKLU di berbagai daerah di Sumatera Utara.
“PLN telah bertransformasi jauh lebih baik, lebih responsive dan bergerak cepat dalam mendukung program pemerintah ini. Kami juga menghimbau agar masyarakat Kota Binjai bisa segera beralih ke kendaraan listrik untuk mengurangi polusi. Harapannya dapat di bangun SPKLU lainnya di lokasi lain di Kota Binjai," pungkasnya.
(FRI)