Untuk itu, lanjutnya, pencapaian kinerja September 2021 lebih baik dari September 2020. Dengan usaha-usaha yang dilakukan, pendapatan usaha stabil dan operasi PLN lebih efisien.
"Kemudian rasio keuangan utama meningkat, cash flow operasi lebih tinggi, EBITDA dan EBITDA margin membaik, interest-bearing debt kami menurun yaitu Rp 51 triliun, di sini kami memahami ada dampak selisih kurs tapi kami kendalikan sehingga laba bersih meningkat," ujarnya.
Meski demikian, Darmawan mengakui kondisi pandemi masih memberi dampak terhadap laba rugi perusahaan walaupun sudah ada regulatory protection.
"Namun ada program transformasi dan efisiensi terus berjalan untuk perbaikan terus menerus,” tutup Darmawan. (RAMA)