IDXChannel - PMI Manufaktur Indonesia per April 2024 berada di angka 52,9. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan angka tersebut berada di posisi kelima dari seluruh negara di dunia.
Bahkan posisi Indonesia berada di atas China atau Malaysia. Untuk PMI Manufaktur China berada di angka 51,4, adapun Malaysia berada di angka 49,0.
"PMI manufaktur Indonesia masih di atas 52,9, artinya kita masih lebih baik dari negara Tiongkok (51,4) maupun Malaysia (49,0)," ujar Airlangga dalam seminar Ekonomi di Sekolah Kolese Kanisius Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).
Berdasarkan catatan S&P Global, PMI Manufaktur Indonesia pada April itu turun jika dibandingkan dengan Maret sebelumnya yang berada di angka 54,2.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan sektor manufaktur memberikan kontribusi sebesar 20% terhadap perekonomian nasional. Hal itu yang membawa ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 lalu juga masih tumbuh positif yang berada di angka 5,11% secara year on year (yoy).
Selain itu, penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) yang sebelumnya sudah berlangsung memberikan kontribusi dalam mendorong perekonomian di Indonesia. Menurutnya, momen pemilu meningkatkan konsumsi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga menambahkan hasil dari pertumbuhan ekonomi itu juga memberikan dampak terhadap serapan tenaga kerja di Indonesia. Sebab jumlah penduduk bekerja pada tahun ini bertambah menjadi 142,18 juta orang.
Namun di satu sisi, jumlah pengangguran pada periode yang sama berkurang hampir 800 ribu orang menjadi 7,2 juta orang per kuartal I 2024.
"Terkait pertumbuhan ekonomi kita rata-rata 5,11%, ini lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, 5,11% relatif tertinggi, karena pertama kita ada lebaran dan pemilu. Pemilu meningkatkan konsumsi domestik," pungkasnya.
(FRI)