Bawa Nasib Warga Desa ke Pasar Global
Orange Bonds PNM sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs). Pemerintah melalui Bappenas menegaskan bahwa anggaran negara hanya mampu menutup 40 persen kebutuhan pendanaan SDGs. Sisanya harus dipenuhi sektor swasta, filantropi, dan instrumen inovatif seperti obligasi tematik.
“Pemberdayaan perempuan adalah game changer. Potensinya bisa menambah 9-10 persen PDB jika dioptimalkan,” kata Arifin Rudiyanto, Koordinator Tim Ahli SDGs Bappenas.
Amich Alhumami, yang juga dari Bappenas, menambahkan bahwa pasca pandemi kebutuhan pembiayaan SDGs melonjak hingga Rp12.000 triliun, dengan gap Rp2.400 triliun. Orange Bonds menjadi jawaban konkret atas kekurangan tersebut.
Seluruh persyaratan regulasi OJK terpenuhi, termasuk verifikasi independen dari Impact Investment Exchange (IIX) untuk memastikan dampak nyata terhadap kesetaraan gender. Antusiasme tinggi membuat PNM berencana menerbitkan tahap kedua senilai Rp1,02 triliun pada akhir 2025, dengan minat signifikan dari investor asing.
OJK menilai keberadaan Orange Bond sebagai diversifikasi sumber dana non-bank yang krusial, mengurangi ketergantungan pada pembiayaan perbankan.