Lebih lanjut, tanaman hiperakumulator biasanya ditemukan di daerah dengan kandungan logam tinggi seperti tanah serpentin dan ultrabasa. Di Indonesia, daratan ultrabasanya meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
Baca Juga:
“Namun potensi tumbuhan hiperakumulator di kawasan ini belum tergarap secara optimal, sehingga perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak agar potensinya dapat digali dan dimanfaatkan untuk keperluan fitoremediasi dan phytomining," jelasnya. (TSA)