sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PPATK Pantau Aliran Dana Transaksi Sejumlah Tokoh Jelang Pemilu 2024

Economics editor Inin Nastain/Kontributor
16/04/2022 21:13 WIB
PPATK terus memantau arus transaksi mencurigakan yang terjadi jelang pelaksanaan Pemilu pada 2024 mendatang.
PPATK Pantau Aliran Dana Transaksi Sejumlah Tokoh Jelang Pemilu 2024 (foto: MNC Media)
PPATK Pantau Aliran Dana Transaksi Sejumlah Tokoh Jelang Pemilu 2024 (foto: MNC Media)

IDXChannel - Tim Satuan Tugas (Satgas) Pemilu yang dibentuk oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terus memantau arus transaksi mencurigakan yang terjadi jelang pelaksanaan Pemilu pada 2024 mendatang.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, menyatakan bahwa Satgas Pemilu telah bertugas cukup lama dan dalam pelaksanaan tugasnya bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). 

"PPATK juga melakukan kajian sendiri yang dilakukan satgas yang kami bentuk. Temen-temen ini mengamati profil-profil yang sudah kita stories di dalam database kita. Jadi profil itu sudah kita stories dalam database kita, itu ada jutaan nama di situ," ujar Ivan, Jumat (15/4/2022).

Menurut Ivan, pihaknya memiliki sistem digital yang secara realtime dapat memantau seluruh aktivitas transaksi yang dicurigai terkait pelaksanaan Pemilu. Dari beberpa kasus OTT yang diungkap PPATK, sebagian besar mereka menggunakan model ijon.

Lewat pemantauan profil yang ada di database, diharapkan bisa mempermudah kerja, ketika nantinya ada perbuatan melawan hukum.

"Contoh kasus yang kita ungkap misalnya beberapa yang OTT, itu kan modelnya kan ijon. Modali (beri modal) dari sekarang lalu kemudian pada saaat kepala daerah itu jadi, kemudian macan-macam itu kan. Ya bisa diamati jauh sebelum proses politik, termasuk penggunaan dana rekening dana kampanye, rekening khusus dana kampanye (RKDK) dan lain-lain,"lanjut dia.

Dalam hal RKDK, Ivan menyebut ada temuan yang cukup menggelitik. Dijelaskannya, PPATK menemukan RKDK baru bergerak ketika menjelang pencoblosan.

"Uniknya, RKDK itu baru bergerak menjelang pencoblosan. Nah itu apa tuh maksudnya. Jadi selama ini kampanye pakai uang dari mana? Nyewa ini, nyewa itu, beli kos segala macam," jelas dia. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement