"Sama rujukan atau arahan dari pemerintah mengenai kapasitas harus 25 persen untuk outdoor, kita menjalankan itu. Menerapkan prokes sesuai dengan aturannya. Terus mau nggak mau kita menjalankan penjualan via online," tuturnya lagi.
Berbeda dari kedua resto tersebut, salah satu kafe dikawasan Bogor nampaknya cukup siap dalam menghadapi polemik PPKM. Ghafar selaku barista kafe menegaskan telah menjalani berbagai promo guna menarik pelanggan ditengah PPKM. Dia menyebut salah satu cara menarik pengunjung, dengan mengadakan fasilitas belajar bahasa Inggris. Meski demikian, dia juga merasa berat menghadapi aturan pemerintah yang satu ini. Ghafar juga mengatakan tempatnya bekerja tetap menerapkan prokes ketat bagi pengunjung maupun karyawannya.
"Kalau ditanya keberatan sih keberatan, tapi untungnya sudah ada kebijakan baru yang bisa mengizinkan untuk dine in di kedai kami ini. Untuk Aksiologi sendiri kita mengikuti peraturan yang ada ya pasti, mengkuti protokol kesehatan yang pas. Kita juga dine in sampai jam 20.00 malam. Untuk menarik pelanggan ya, salah satu cara Aksiologi yang kita gunakan itu dari mengadakan promo, terus menyediakan fasilitas belajar bahasa Inggris, jadi sebisa mungkin Aksiologi kita buat semenarik mungkin," Ghafar Dhiaulhaq.
(SANDY)