sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

PPKM Level 4 Kembali Diperpanjang, Ekonomi Kuartal III-2021 Diprediksi Melemah

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
10/08/2021 17:03 WIB
Momentum pertumbuhan triwulan ketiga kemungkinan akan mengalami pelemahan akibat konsumsi melambat.
PPKM Level 4 Kembali Diperpanjang, Ekonomi Kuartal III-2021 Diprediksi Melemah (FOTO:MNC Media)
PPKM Level 4 Kembali Diperpanjang, Ekonomi Kuartal III-2021 Diprediksi Melemah (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - DBS Group Research menyatakan, dengan pemberlakuan dan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada bulan ini oleh pemerintah, momentum pertumbuhan triwulan ketiga kemungkinan akan mengalami pelemahan akibat konsumsi melambat. 

Sementara dukungan pemerintah dan ekspor kemungkinan bernasib lebih baik. Pengetatan PPKM Level 4 tetap berlaku di Jawa, yang secara ekonomi penting, menuntut sebagian besar pekerja non-esensial untuk bekerja dari rumah sepenuhnya, kecuali hal-hal penting tertentu (berbelanja bahan makanan, pergi ke apotek), mal dan tempat hiburan ditutup. 

Data frekuensi tinggi di awal, termasuk indikator mobilitas dan PMI manufaktur, memberikan indikasi dampak buruk dari pembatasan pergerakan lebih ketat. 

Sementara itu, vaksinasi sedang berlangsung, dengan dosis harian rata-rata yang diberikan meningkat dari 500 ribu pada Juni menjadi lebih dari 800 ribu pada Juli, dengan 1 juta dosis diberikan selama beberapa hari. 

Sekitar 18% dari penduduk telah menerima setidaknya satu dosis. Karena pasokan vaksin (Moderna, Pfizer, dll.) tersedia lebih banyak, kecepatan vaksinasi kemungkinan akan mencapai tingkat yang ditargetkan, 2 juta dosis/hari. 

"Model GDP Nowcasting kami, yang terkini, menunjukkan perlambatan pada triwulan ketiga 2021 sebelum menjadi stabil pada triwulan keempat, selama beban kasus Covid dikendalikan dan pendistribusian vaksin tetap berlangsung cepat," tulis manajemen, Selasa (10/8/2021). 

DBS pun mempertahankan perkiraan pertumbuhan setahun penuh kami di angka 3,5% untuk 2021, sebelum kemungkinan meningkat menjadi 4,5% pada tahun depan.

(SANDY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement