IDXChannel - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto akan menjadi satu di antara pembicara pada forum pangan global atau Global Food Security Forum.
Forum tersebut akan diselenggarakan perdana pada KTT G20 di Bali Sabtu, hari ini, tanggal 12-13 November 2022 yang digelar oleh Atlantic Council.
“Kolaborasi untuk solusi berkelanjutan dalam memperkuat sistem pangan perlu dilakukan,” kata Prabowo dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022).
Global Food Security Forum Atlantic Council 2022 diselenggarakan bersama dengan Yayasan Keluarga Gaurav dan Sharon Srivastava, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
Mengutip website resminya, Atlantic Council ingin menjadikan forum ini sebagai forum keamanan pangan tingkat tinggi utama yang akan diselenggarakan sebagai acara sampingan resmi G20 di samping setiap KTT.
Isu ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas global. Sebelumnya, Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian negara anggota G20 menyelenggarakan Pertemuan G20 Joint Finance and Agriculture Ministers (JFAMM) yang pertama di Washington D.C. pada tanggal 11 Oktober 2022 lalu.
Dalam perhelatan tersebut, para Menteri Keuangan dan Pertanian G20 berkumpul untuk menindaklanjuti permasalahan ketahanan pangan dunia.
Lalu apa saja persoalan ketahanan pangan yang harusnya jadi perhatian para pemimpin dan pengambil kebijakan di KTT G20?
Dari Perang hingga Perubahan Iklim
Menurut laporan World Bank dalam Food Security Update pada 27 Oktober lalu, harga komoditas pangan mengalami penurunan di kuartal ketiga (Q3) 2022. Setelah sebelumnya mencapai harga tertinggi sepanjang masa atau all-time high di bulan April 2022.
Indeks harga dan ekspor untuk hasil pertanian dan biji-bijian seperti gandum, jagung, kedelai, beras mengalami menurun dalam dua minggu terakhir pada Oktober 2022. Penurunan ini masing-masing sebesar 4%, 3%, dan 10%.
Namun, pasokan bahan pangan utama seperti gandum hingga jagung diproyeksi akan lebih rendah pada musim ini. Menurut laporan tersebut terjadi penurunan pasokan jagung karena penurunan hasil panen terkait cuaca di Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Dimensi lain dari hasil pertanian pangan yakni harga pupuk juga mengalami penurunan pada kuartal yang sama. Namun tetap pada tingkat yang tinggi jika dibandingkan secara historis. Adapun beberapa faktor disebut masih mendorong risiko kenaikan harga.