IDXChannel - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pembangunan Giant Sea Wall (GSW) atau tanggul laut di pesisir Utara Jakarta. Menurutnya, Jakarta kebagian membangun sepanjang 19 kilometer dan akan menyiapkan anggaran Rp5 triliun per tahun.
"Pada prinsipnya kami akan bekerja sama menindaklanjuti apa yang menjadi arahan Presiden dan Jakarta siap untuk itu. Walaupun saya mendengar yang dulu awalnya Jakarta mendapat bagian 12 kilometer, sekarang ditambah 7 kilometer menjadi 19 kilometer. Nanti tentunya kita akan mempersiapkan diri termasuk pendanaannya," kata Pramono kepada wartawan usai mengisi acara Jakarta Future Festival (JFF) di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2025).
Pramono menekankan GSW ada yang menjadi tanggungjawab Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat. Ia pun fokus terhadap tanggungjawab Pemprov DKI dari segi perencanaan dan pembiayaan.
Pihaknya pun sudah memulai persiapan di Muara Angke yang nantinya menjadi tempat pembangunan Giant Sea Wall.
"Saya berkonsentrasi yang menjadi bagian pemerintah Jakarta. Yang awalnya 12 km sekarang ditambah menjadi 12, tambah 7 menjadi 19 km. Itulah yang menjadi tanggung jawab saya, tanggung jawab pemerintah Jakarta. Sehingga dengan demikian, perencanaan untuk pembiayaannya tentunya kami berkonsentrasi terhadap hal itu. Di luar itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menyoroti ketidakhadiran Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat menyinggung tentang program GSW dalam penutupan acara International Conference on Infrastructure (ICI) di JCC, Senayan, Jakarta Pusat hari ini.
“Saya ingin garis bawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis, yang sangat vital bagi kita merupakan suatu megaproyek. Tapi harus kita laksanakan adalah Giant Sea Wall, tanggul laut pantai utara Jawa,” kata Prabowo dalam sambutannya, Kamis (12/6).
Prabowo lantas mencari sosok Pramono lantaran proyek GSW juga melibatkan Jakarta. Namun, Pramono tidak tampak hadir. Ia pun berseloroh untuk menyelidiki ketidakhadiran Pramono.
“Di sini Gubernur DKI hadir tidak? Enggak hadir? Waduh, ini coba diselidiki kenapa tidak hadir,” ucap Prabowo disambut gelak tawa tamu.
Kendati demikian, ia mengaku sudah bertemu dengan Pramono. Dari pertemuan itu, ia memastikan Pemprov Jakarta mendukung kelanjutan pembangunan Giant Sea Wall.
“Jadi, saya bilang DKI harus urunan, pemerintah pusat urunan. Jadi kalau USD8 miliar. Katakanlah 8 tahun berarti USD1 miliar satu tahun. Menkeu sudah kelihatan tegang, melihatnya. Tenang, DKI nyumbang,” kata Prabowo.
(Febrina Ratna Iskana)