Dia mengharapkan, upaya peningkatan produksi harus dibarengi optimalisasi biaya sehingga kontribusi WK Rokan kepada negara juga lebih optimal.
PHR WK Rokan menyumbangkan penerimaan negara sekitar Rp 9 triliun untuk periode Agustus-Desember 2021. Kontribusi itu terdiri dari Rp 6,5 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp 2,5 triliun berupa pembayaran PPh, PPN, dan pajak daerah.
Kontribusi ini merupakan wujud nyata dari manfaat langsung kehadiran operasi PHR kepada negara, daerah, dan masyarakat pasca alih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu. Industri hulu migas memiliki peran penting bagi penerimaan negara dan modal pembangunan.
Selain berupaya meningkatkan penerimaan negara, PHR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk memperkuat komponen nasional. Saat ini TKDN di PHR mencapai lebih dari 60 persen.
Basuki juga berpesan agar upaya meningkatkan produksi juga harus memastikan keselamatan kerja. “Zero tolerance terhadap insiden HSSE, termasuk kepada kontraktor maupun vendor yang bekerja sama dengan Pertamina,” tutupnya. (RAMA)