IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan, pengerjaan proyek terowongan bawah tanah masih menghadapi sejumlah tantangan. Hal itu terjadi mulai dari aspek teknis pekerjaan hingga kompetensi sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PU Boby Ali Azhari mengatakan, pembangunan infrastruktur bawah tanah membutuhkan keahlian yang sangat spesifik dan berbeda dari bidang teknik sipil umum. Karena itu, peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga ahli menjadi prioritas utama pemerintah.
"Kita membutuhkan insinyur dan tenaga ahli dengan spesialisasi tinggi. Kami telah menyiapkan program beasiswa magister spesialisasi di bidang struktur geologi dan terowongan untuk membangun generasi baru profesional terowongan," katanya dalam acara peluncuran Masyarakat Terowongan dan Konstruksi Bawah Tanah Indonesia (MTKBTI) di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Boby menerangkan, pihaknya juga memperkuat program sertifikasi tenaga konstruksi. Hingga Oktober 2025, tercatat 30 profesional telah tersertifikasi sebagai Ahli Madya Perencanaan Terowongan Jalan, dan 24 lainnya sebagai Insinyur Muda Perencanaan Terowongan Jalan.