Selain tantangan teknis dan kapasitas SDM, dia berpendapat pengerjaan proyek infrastruktur bawah tanah di Indonesia menghadapi kendala dari aspek geologis. Kondisi struktur tanah menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan proyek.
"Masalah utama konstruksi bawah tanah pasti di teknis. Kondisi geoteknik dan geologis di Indonesia berbeda-beda. Jangan sampai terjadi longsor atau permasalahan struktural saat membangun," kata dia.
Ke depan, MTKBTI juga akan menyiapkan program pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi para pelaku industri, mengingat proyek ini memiliki prospek yang cukup baik dalam pengembangan infrastruktur perkotaan di tengah keterbatasan lahan.
"Kami ingin menghubungkan insinyur lokal dengan insinyur mancanegara di kawasan Asia Tenggara. Dengan begitu, kemampuan insinyur kita bisa meningkat lewat komunikasi dan berbagi pengalaman," ujar dia.
(Dhera Arizona)