Triono menjelaskan, saat ini memang sudah ada salah satu perusahaan yang berminat untuk menjadi pemrakarsa proyek tol puncak tersebut. Bahkan ditaksir kebutuhan biaya investasi jalan tol tersebut tembus Rp25 triliun.
"Saat ini sudah ada pemrakarsa yg tertarik untuk mengusulkan investasi di jalan tol puncak. Saat ini, calon pemrakarsa sedang siapkan kajian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan disampaikan ke PUPR untuk kami kaji," ujar Triono dalam konferensi pers di kantornya, beberapa waktu lalu.
Rencananya, pembangunan jalan tol puncak itu akan terbagi dalam 5 seksi. Sedangkan untuk pembagian seksinya masih dalam pembahasan dalam proses studi kelayakan. Kehadiran jalan tol puncak ini digadang-gadang bakal menjadi salah satu solusi atas kemacetan yang kerap terjadi di jalur puncak, terlebih ketika musim libur tiba.
"Kalau dilihat dari caringin sampai cianjur itu lebih kurang sekitar 52 km. Dibagi jadi beberapa tahap atau seksi. Seksi-seksi ini akan berhenti, di mana belum bisa kami sampaikan," papar Triono.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja sebelumnya sempat mengatakan, rencananya jalan tol puncak ini akan tersambung dengan jalan tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi). Sehingga masyarakat yang nantinya akan masuk ke jalan tol puncak bisa melelalui Tol Bocimi.
"Jadi dari arahnya dari Sukabumi, nyambung ke Bocimi, nanti rutenya lewat mana, tapi yang jelas nanti ada dari tol Bocimi," imbuh Endra mengutip iNews.id.
(FAY)