“Tentunya dengan melalui evaluasi manajemen risiko yang terstruktur dan dilakukan dengan benar,” ujar Novel.
Pada area konstruksi atau operasi, lanjut Novel, perseroan akan melakukan optimalisasi burn rate untuk lebih menghasilkan profitabilitas dari setiap proyek yang dikerjakan.
Perseroan juga akan fokus pada proyek-proyek dari APBN, BUMN dan swasta yang potensial dan sudah terukur dengan baik, dari sisi risiko maupun evaluasi bisnisnya.
Novel bilang, perseroan juga bakal lebih selektif memilih proyek Rekayasa, Pengadaan, dan Konstruksi atau Engineering-Procurement-Construction (EPC). Dalam hal ini, PTPP akan menggandeng tenaga ahli atau expertise yang punya kompetensi pada proyek EPC.
“Sehingga akan menambah profitabilitas dan menghasilkan performance yang lebih baik,” imbuh Novel.