“Saat ini sektor penerbangan nasional tengah memasuki periode pemulihan sejalan dengan penanganan pandemi yang baik. Cukup banyak rute-rute penerbangan mulai kembali dibuka oleh maskapai setelah sempat ditutup karena pandemi dan banyak juga penambahan frekwensi di rute yang sudah dibuka. Kami memastikan akan memberikan slot time penerbangan kepada Garuda, termasuk jika diperlukan penyesuaian operasional,” jelas Awaluddin.
Terkait pengembangan bisnis, AP II dan Garuda juga berkolaborasi di PT Gapura Angkasa, perusahaan yang bergerak di jasa ground handling. Saat ini AP II memegang 46,62% saham di Gapura Angkasa, sementara Garuda memegang 45,62% saham Gapura Angkasa.
Muhammad Awaluddin mengatakan sejumlah rencana ekspansi telah disiapkan untuk Gapura Angkasa sebagai upaya pengembangan bisnis dan mendukung sektor penerbangan nasional.
“Gapura Angkasa didorong untuk memberikan nilai tambah dan berkontribusi semakin baik bagi pemegang sahamnya termasuk AP II dan Garuda.”
”Bisnis Gapura Angkasa diperluas untuk menciptakan pendapatan baru dari bisnis baru (new wave business), dari saat ini mayoritas datang dari jasa ground handling akan diperluas juga ke passenger services, infrastructure services, cargo serta special cargo handling,” ungkap Muhammad Awaluddin.