Menurutnya negara India sendiri memiliki budaya yang kental dengan perhiasan emas. Konsumsi emas per kapita di India mencapai 0,55 gram dengan total permintaan emas secara nasional mencapai 774 ton pada tahun 2022.
Namun, produksi emas di India tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri. Oleh sebab itu, perusahaan melihat adanya potensi dari timpangnya demand dan supply yang bisa dipenuhi oleh pemain industri emas di Indonesia, salah satunya HRTA yang dapat menangkap kesempatan ini.
HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 2 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada Bright Gold selama 2 bulan dimulai dari bulan Mei 2023 dan dapat diperpanjang.
Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar USD123,66 juta atau setara dengan Rp1,82 triliun terhadap pendapatan konsolidasian Perseroan.
"Kerjasama ini merupakan kelanjutan pencapaian kinerja ekspor yang sebelumnya telah dilakukan dengan Kundan Group, yang membuktikan kepercayaan dari para partner ekspor atas kualitas produk perhiasan emas yang dihasilkan oleh Perseroan," tandasnya.
(SLF)