IDXChannel - Gazprom mencatat kerugian sebesar USD6,9 miliar atau sekitar Rp111 triliun pada 2023, rekor kerugian tertinggi dalam sejarah raksasa energi Rusia tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (3/5/2024), rekor tersebut dipicu sanksi Barat atas operasi militer Moskow di Ukraina.
Ekspor gas alam ke Eropa selama ini menjadi sumber pendapatan utama Gazprom. Namun setelah dimulainya konflik di Ukraina, negara-negara Eropa mulai mengurangi ketergantungan terhadap gas alam Rusia.
Meledaknya jaringan pipa Nord Stream pada September 2022 menutup jalur distribusi gas alam utama antara Rusia dan Eropa.
Gazprom berupaya mencari klien ekspor baru, namun membangun infrastruktur baru membutuhkan biaya mahal dan memakan waktu bertahun-tahun.