"Dengan jumlah pemudik yang demikian besar, maka dipastikan ekonomi daerah yang menjadi tujuan mudik akan bergairah dan mengalami pertumbuhan yang signifikan," jelas dia.
"Jika setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3 juta, maka perputaran uangnya sebesar tersebut di atas, ini dihitung rata-rata paling minimal, masih berpeluang di atas itu," sambungnya.
Sarman menerangkan, perputaran uang tersebut akan akan menyebar di sektor usaha transportasi darat (bus, rental, kereta api, mobil pribadi, motor), transportasi laut (kapal laut) dan udara (pesawat), kuliner, hotel/penginapan, restoran, kafe, destinasi wisata, UKM makanan khas daerah dan penjual souvenir, warung dan toko di daerah dan berbagai produk unggulan daerah.
Perputaran uang tersebut didominasi di Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten dan Jabodetabek sebesar 62,5% dengan jumlah pemudik sebanyak 77,3 juta orang atau setara 19.325.000 keluarga. Sisanya akan menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.