IDXChannel - Anggota Komisi VI DPR mempertanyakan kejelasan empat opsi penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, kepada Menteri BUMN, Erick Thohir. Sebab, keempat opsi tersebut dinilai tidak mungkin direalisasikan.
Salah satu anggota Komisi VI, Evita Nursanty menilai, opsi yang ditawarkan pemegang saham kepada manajemen maskapai nasional pelat merah itu sulit direalisasikan karena sejumlah pertimbangan.
Misalnya, opsi pertama, dimana, pemerintah terus mendukung kinerja Garuda melalui pinjaman ekuitas. Dia mencatat, opsi ini akan membuat utang Garuda semakin membengkak. Saat ini utang emiten mencapai Rp 70 triliun.
"Opsi pertama, itu gak mungkin dilakukan karena utang Garuda akan numpuk terus, opsi dua menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi Garuda, ini juga gak mungkin. Opsi tiga restrukturisasi garuda dan mendirikan maskapai nasional baru. Ini lebih gak mungkin lagi. Opsi empat, Garuda akan dilikuidasi dan pihak swasta dibiarkan mengisis kekosongan. Yah, artinya kita gak punya national flag lagi," ujar Evita dalam Rapat Kerja bersama Kementerian BUMN, Kamis (3/6/2021).
Karena itu, dia meminta agar Erick Thohir memberikan penjelasan komprehensif perihal langkah penyelamatan tersebut.