“Karena sektor manufaktur ini selain berfungsi sebagai penghasil devisa dan pemenuhan kebutuhan domestik juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial ekonomi sebagai sektor yang saat ini menyerap 18,82 juta tenaga kerja," kata dia.
Redma berpendapat, untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka diperlukan pertumbuhan industri pengolahan di atas 10 persen dengan kontribusi terhadap PDB sekitar 25 persen. Menurutnya, jangan sampai kinerja manufaktur jeblok dengan pertumbuhan hanya 4 persen bahkan di bawah pertumbuhan ekonomi.
“Bersama pemerintah Kadin kedepan perlu mengkoreksi banyak kebijakan disektor industri, energi, perdagangan, logistik, pertanian, pariwisata dan sektor lainnya hingga kebijakan insentif yang kurang efektif untuk saling bersinergi dan saling mendukung untuk mencapai target tersebut,” kata dia.
Untuk diketahui, Kadin Indonesia baru saja menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dan menetapkan Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029 menggantikan Arsjad Rasjid. Redma mengaku mendukung penuh hasil Munaslub tersebut.
“Pastinya Mas Anin sudah sangat paham permasalahan-permasalahan dunia usaha, dan sebagai Asosiasi di bawah naungan Kadin, sektor TPT siap berjuang bersama untuk mewujudkannya” katanya.
(Dhera Arizona)