sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ratu Elizabeth II Mangkat, Intip Perjalanan Hubungan Dagang RI-Inggris

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
09/09/2022 13:30 WIB
Inggris dan Indonesia dikenal memiliki hubungan diplomatik hingga hubungan perdagangan yang harmonis.
Ratu Elizabeth II Mangkat, Intip Perjalanan Hubungan Dagang RI-Inggris. (Foto: MNC Media)
Ratu Elizabeth II Mangkat, Intip Perjalanan Hubungan Dagang RI-Inggris. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis, (8/9) waktu setempat. Kabar ini mengejutkan tidak hanya bagi warga Inggris, melainkan juga khalayak internasional, termasuk Indonesia.

Inggris selama ini menjadi mitra strategis kerja sama internasional Indonesia. Hubungan bilateral kedua negara terjalin dalam beberapa jenis kerja sama, termasuk di sektor perdagangan.

Pembukaan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan pemerintahan dan kerajaan Inggris di mulai pada Desember 1949.

Beberapa kunjungan diplomatik rutin dilakukan kedua pemerintahan, di antaranya kunjungan kenegaraan Ratu Elizabeth II di tahun 1974.

Teranyar, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Inggris pada 18-20 April 2016 lalu. Setahun sebelumnya, Perdana Menteri Inggris (PM) David Cameron juga berkunjung ke Indonesia pada 27 hingga 30 Juli 2015·  

Hubungan diplomatik yang terjalin juga memperkuat hubungan perdagangan di antara kedua negara ini. Pada April 2021, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Secretary of State for International Trade United Kingdom Elizabeth Truss secara virtual menandatangani Nota Kesepahaman Pembentukan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (KEPB) atau Joint Economic and Trade Committee (JETCO).

Mengutip website Kemendag, penandatanganan JETCO ini membuka peluang kerja sama perdagangan yang lebih besar di masa mendatang. Seperti diketahui, total perdagangan Indonesia-Inggris pada 2020 sebesar USD 2,24 miliar.

Produk Ekspor Andalan RI: Plastik hingga Sawit

Total perdagangan barang dan jasa (ekspor-impor) antara Inggris dan Indonesia mencapai £2,9 miliar hingga akhir Q1 2022. Angka ini meningkat 17,8% atau £438 juta dari Q1 2021.

Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Inggris diantaranya alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit, minyak sawit, kopi. Kemudian produk turunan seperti alas kaki dengan sol luar karet, plastik, kulit samak, atau kulit komposisi dengan bagian atas bahan tekstil.

Sementara itu, produk unggulan impor Inggris ke Indonesia, di antaranya besi baja, mesin-mesin dan otomotif, kimia dasar, tekstil, barang-barang kimia lainnya, elektronika, produk farmasi, plastik, pengolahan aluminium, dan kosmetika. (Lihat tabel di bawah ini.)

Inggris merupakan anggota G-20 dan mitra penting kerja sama bilateral Indonesia. Meski di tengah pandemi, nilai perdagangan bilateral kedua negara meningkat 18% di tahun 2021, dari USD 2,2 miliar menjadi UD 2,6 miliar. (Lihat tabel di bawah ini.)

Sementara investasi Inggris di Indonesia meningkat 67 persen, dari USD 192,8 juta menjadi USD 322,9 juta di tahun 2021 dibanding tahun sebelumnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement