Akibat hal ini, katanya, tentu saja bisa menyebabkan kerugian bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, peternak mengalami kerugian ekonomi karena penurunan bobot badan pada ternak dan estetika sehingga nilai jual ternak menurun.
Namun begitu, Gubernur mengakui telah berupaya melakukan berbagai langkah percepatan pencegahan penyebaran PMK.
Diantaranya, yaitu pengobatan terhadap ternak yang tertular (sakit), peningkatan biosecurity di kandang peternak, serta pelaksanaan vaksinasi PMK sebanyak 4.900 dosis yang mana vaksin PMK tahap pertama merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah sampai di Jambi, dan pelaksanaan vaksinasi tersebut harus selesai pada tanggal 7 Juli 2022.
Disamping itu, Gubernur juga mengingatkan agar berbagai langkah dan upaya percepatan pencegahan penyebaran PMK tersebut dilaksanakan secara serius, jangan hanya seadanya, serta diawasi secara ketat.
"Semoga melalui percepatan vaksinasi PMK, hewan kurban benar-benar dalam kondisi sehat dan layak sebelum Idul Adha tiba. Selanjutnya, tingkatkan koordinasi, komunikasi, dan tindakan antar instansi terkait, sehingga upaya ini akan mencapai tujuan sebagai mana yang kita harapkan," tukas Al Haris.