“Jika kita bicara di Bogor, Sumedang, atau daerah lain yang subur lainnya, kegiatan (bertani) ini biasa. Tapi di kondisi Balikpapan khususnya Margasari membuat program seperti ini jadi luar biasa. Kami berharap ke depan ini akan menjadikan masyarakat lebih produktif lagi sekaligus turut berkontribusi pada swasembada pangan,” ujar Didik saat meninjau program Tanjung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Margasari, Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (24/10/2024).
Dia menambahkan, program pertanian hidroponik di Margasari bisa menjadi contoh bagi masyarakat lain agar lebih berdaya secara ekonomi. Selain itu, dengan adanya kegiatan seperti ini juga bisa membuat lingkungan lebih terawat sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Rawabening Rosdiana mengatakan, Program Rawabening telah berjalan sejak 2022 silam dan hingga saat ini terus berkembang. Dia bersyukur, kegiatan bercocok tanam ini mendapat dukungan dari Kilang Pertamina melalui berbagaia pelatihan sekaligus bentuan permodalan.
“Kami juga akhir-akhir ini banyak kedatangan tamu baik dari mahasiswa maupun sekolah-sekolah yang ingin belajar hidroponik. Ya kami senang karena bisa berbagi,” ujar Rosdiana.
Dalam mengembangkan pertanian hidroponik tersebut, Rosdiana tidak sendiri. Saat ini, tercatat ada 12 orang yang turut serta dalam kelompoknya dan bekerja sama dengan Kader Posyandu setempat.