Sementara Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia menuturkan, dari target investasi USD8 miliar di 2024, realisasi per semester I ini masih 30 persen atau sekitar USD2,5 miliar.
"Kalau kita lihat, masih cukup jauh tertinggal 70 persen lagi yang harus dikejar di sisa paruh kedua. Dan memang sebagian besar dari realisasi investasi di sektor pertambangan minerba itu di sektor hulu ya, downstream dari pembangunan smelter mineral dan juga beberapa smelter tembaga yang akan di launching di paruh kedua tahun ini," ujar Hendra.
Menurut Hendra, ada juga smelter nikel yang sedang dalam pembangunan dan lain-lain. Dengan demikian, kebanyakan realisasi investasi di sektor mineral dan pertambangan batu bara untuk ekspansi karena tingkat produksi meningkat tahun ini.
(FAY)