Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Harga minyak mentah diperkirakan mencatat kenaikan mingguan yang moderat pekan ini. Kekhawatiran terkait konflik Israel-Hamas diimbangi oleh tanda-tanda penurunan permintaan.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik di atas USD83 per barel pada Jumat (13/102023) pagi, menanjak sekitar 1% sepanjang pekan ini.
Dilansir dari Bloomberg, harga WTI sempat melonjak tajam pada Senin akibat serangan Hamas terhadap Israel. Namun, lonjakan telah mereda di tengah ekspektasi bahwa konflik tak akan meluas ke wilayah lainnya di Timur Tengah.
Harga minyak mentah juga tertekan lonjakan stok di Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam tersebut mencatat kenaikan simpanan terbesar sejak Februari.
Permintaan bensin di AS juga lemah, berada di dekat level terendahsejak 2008. International Energy Agency (IEA) mengatakan bahwa penurunan harga minyak mentah baru-baru ini menunjukkan bahwa harga telah terlalu tinggi sehingga mengikis permintaan.
Pekan ini merupakan minggu yang tidak stabil bagi pasar minyak mentah dunia. Setelah serangan Hamas, para pedagang memantau apakah Iran akan terseret ke dalam konflik.
Pada Kamis, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan persediaan global akan turun sekitar 3 juta barel per hari. Selain itu, AS menjatuhkan sanksi pertama atas pelanggaran batasan harga minyak mentah Rusia. (WHY)
