sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Mendes dan Mendikbud Layak Diganti

Economics editor Riezky Maulana
19/04/2021 06:28 WIB
Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas dibentuknya Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja turut mendorong isu reshuffle kabinet.
Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Mendes dan Mendikbud Layak Diganti. (Foto: MNC Media)
Reshuffle Kabinet, Pengamat Sebut Mendes dan Mendikbud Layak Diganti. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas dibentuknya Kementerian Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja turut mendorong isu perombakan (reshuffle) kabinet. Bahkan, ada sejumlah nama yang digadang-gadang untuk menjadi "pembantu" presiden, ada juga nama yang ingin didepak.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menyarankan reshuffle kabinet dilakukan terhadap menteri yang kontroversial dan tak memiliki terobosan. Dia pun menyebut nama yang dinilai layak di-reshuffle yakni Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar; dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim

Dia memprediksi nama Mendes Hakim akan muncul dalam reshuffle setelah ramai isu adanya adanya dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kemendes PDT.

"Menteri Desa layak direshuffle karena diduga melakukan jual beli jabatan," kata Ujang Komarudin kepada MNC Portal Indonesia, Senin (19/4/2021). 

Nama lain yakni Mendikbud Nadiem Makarim. Nama tersebut muncul karana dinilai banyak menimbulkan kontroversial dan tidak melakukan terobosan cemerlang di Kementerian Mendikbud.

"Tak ada transformasi kebijakan cemerlang soal IT di Kemendikbud. Harapan pendidikan bisa ada loncatan, nyatanya biasa-biasa saja. Nadiem mungkin ahli IT. Tapi bukan ahli tentang pendidikan," jelasnya. 

Ujang menjelaskan, Jokowi sebaiknya kembali memberikan Kementerian Pendidikan kepada seorang profesional dari organisasi Muhammadiyah. Hal itu seperti yang terjadi pada Kementerian Agama yang saat ini sudah kembali diarahkan kepada Nahdlatul Ulama (NU) pada reshuffle Desember lalu.  

"Nah Kemendibud ini kan tradisinya menteri dari kalangan Muhammadiyah. Tinggal cari saja ahli pendidikan dari Muhammadiyah. Kalau pun dari partai, Kemendibud yang lalu-lalu diisi oleh PAN. Karena PAN ada kaitannya dengan Muhammadiyah (Yahya Muhaimin dan Bambang Sudibyo)," pungkasnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement