"Tak ada transformasi kebijakan cemerlang soal IT di Kemendikbud. Harapan pendidikan bisa ada loncatan, nyatanya biasa-biasa saja. Nadiem mungkin ahli IT. Tapi bukan ahli tentang pendidikan," jelasnya.
Ujang menjelaskan, Jokowi sebaiknya kembali memberikan Kementerian Pendidikan kepada seorang profesional dari organisasi Muhammadiyah. Hal itu seperti yang terjadi pada Kementerian Agama yang saat ini sudah kembali diarahkan kepada Nahdlatul Ulama (NU) pada reshuffle Desember lalu.
"Nah Kemendibud ini kan tradisinya menteri dari kalangan Muhammadiyah. Tinggal cari saja ahli pendidikan dari Muhammadiyah. Kalau pun dari partai, Kemendibud yang lalu-lalu diisi oleh PAN. Karena PAN ada kaitannya dengan Muhammadiyah (Yahya Muhaimin dan Bambang Sudibyo)," pungkasnya. (TYO)