sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Resmi Meluncur, Ini Dampak Positif Danantara Bagi Ekonomi RI

Economics editor Fiki Ariyanti
24/02/2025 18:56 WIB
Pembentukan Danantara dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan BUMN.
Resmi Meluncur, Ini Dampak Positif Danantara Bagi Ekonomi RI (foto ist)
Resmi Meluncur, Ini Dampak Positif Danantara Bagi Ekonomi RI (foto ist)

IDXChannel - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto. Pembentukan Danantara dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan BUMN.

Pengamat BUMN, Herry Gunawan mengatakan, keberadaan Danantara memiliki peluang memperkecil kesenjangan antara modal dengan investasi atau biasa dikenal dengan istilah saving-investment gap. 

Kesenjangan antara modal dan investasi ini, lanjutnya, merupakan persoalan lama perekonomian Indonesia. Di mana, kemampuan pemerintah mendanai investasi sangat terbatas. 

Akibatnya ekonomi hanya tumbuh di kisaran 5 persen dengan rasio investasi terhadap PDB Indonesia mentok di kisaran 30 persen saja.

Lebih dari itu, Danantara diharapkan mampu mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045—sebuah era kejayaan, di mana Indonesia berdiri sebagai kekuatan ekonomi global yang mandiri, berdaulat, dan disegani.

"Karena itu, Danantara yang akan mengonsolidasikan BUMN, berpeluang memperbesar kontribusi investasi. Baik yang dilakukan sendiri maupun melalui kerja sama dengan pihak lain, dari dalam maupun luar negeri," kata Herry kepada awak media, Senin (24/2/2025).

Dengan mengonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Herry melanjutkan, dampak positif lainnya, Danantara bisa menjadi penyangga kebutuhan pendanaan pemerintah, sehingga bisa menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap investasi yang bersumber dari modal asing. 

"Kalau Danantara dikelola dengan baik dan asetnya berlipat, ketergantungan pemerintah terhadap dana asing, misalnya melalui utang, bisa saja menurun," tuturnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudistira mengatakan, dengan permodalan yang lebih kuat, BPI Danantara bisa membantu pemerintah lebih cepat merealisasikan hilirisasi dan transisi energi yang selama ini sulit dilakukan.

Dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

"Danantara bisa menjadi harapan untuk mempercepat realisasi proyek-proyek dari transisi energi," ujar Bhima.

Bhima melanjutkan, pembentukan BPI Danantara juga bisa menjadi langkah strategis untuk mengurangi tekanan keuangan negara.

Sebagai badan pengelola investasi, Danantara berpotensi menjadi platform untuk menarik modal asing dan domestik ke proyek strategis nasional tanpa terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

"Danantara ini bisa menjadi menarik untuk investasi terutama ke energi baru terbarukan," tutur Bhima.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement