Terpisah, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudistira mengatakan, dengan permodalan yang lebih kuat, BPI Danantara bisa membantu pemerintah lebih cepat merealisasikan hilirisasi dan transisi energi yang selama ini sulit dilakukan.
Dengan mengkonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah, memastikan bahwa kekayaan alam negeri ini tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
"Danantara bisa menjadi harapan untuk mempercepat realisasi proyek-proyek dari transisi energi," ujar Bhima.
Bhima melanjutkan, pembentukan BPI Danantara juga bisa menjadi langkah strategis untuk mengurangi tekanan keuangan negara.
Sebagai badan pengelola investasi, Danantara berpotensi menjadi platform untuk menarik modal asing dan domestik ke proyek strategis nasional tanpa terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Danantara ini bisa menjadi menarik untuk investasi terutama ke energi baru terbarukan," tutur Bhima.
(Fiki Ariyanti)