IDXChannel - Pemilihan yang melibatkan 140.000 suara anggota Partai Konservatif telah mengantarkan Liz Truss sebagai Perdana Menteri Inggris yang baru, menggantikan Boris Johnson yang telah mengundurkan diri pada Juli 2022 lalu.
Memulai kepemimpinannya sejak hari ini, Selasa (6/9/2022), Truss telah disambut oleh sedikitnya tiga permasalahan utama yang kini tengah membelit perekonomian Inggris, seperti persoalan biaya hidup dan krisis energi hingga kebijakan fiskal dan moneter.
Sebagaimana dilansir Market Watch, Senin (5/9/2022), permasalahan terbesar yang harus segera dibenahi oleh Truss adalah terkait biaya hidup dan krisis energi. Hal itu terjadi seiring inflasi Inggris yang terus melambung ke level tertinggi dalam empat puluh tahun, mencapai lebih dari 10 persen.
Bank Sentral Inggris, yaitu Bank of England (BoE), memperkirakan laju inflasi masih akan naik melebihi 13 persen dalam beberapa bulan mendatang.
Lonjakan sebagian besar diantaranya terdorong oleh lonjakan tagihan energi, khususnya tagihan rumah tangga di Inggris, di mana kenaikan batas harga utilitas mencapai 80 persen, terimbas oleh lonjakan harga gas Eropa dengan pembayaran rata-rata menjadi 3.600 pound per tahun.